Siapakah Suamimu di Surga?
November 30th 2009 by Arvan |
Siapakah Suamimu di Surga?
Saudariku muslimah, tahukah kamu siapa suamimu di surga kelak?(1) Artikel di bawah ini akan menjawab pertanyaan anti. Ini bukan ramalan dan bukan pula tebakan, tapi kepastian (atau minimal suatu prediksi yang insya Allah sangat akurat), yang bersumber dari wahyu dan komentar para ulama terhadapnya. Berikut uraiannya:
Perlu diketahui bahwa keadaan wanita di dunia, tidak lepas dari enam keadaan:
1. Dia meninggal sebelum menikah.
2. Dia meninggal setelah ditalak suaminya dan dia belum sempat menikah lagi sampai meninggal.
3. Dia sudah menikah, hanya saja suaminya tidak masuk bersamanya ke dalam surga, wal’iyadzu billah.
4. Dia meninggal setelah menikah baik suaminya menikah lagi sepeninggalnya maupun tidak (yakni jika dia meninggal terlebih dahulu sebelum suaminya).
5. Suaminya meninggal terlebih dahulu, kemudian dia tidak menikah lagi sampai meninggal.
6. Suaminya meninggal terlebih dahulu, lalu dia menikah lagi setelahnya.
Berikut penjelasan keadaan mereka masing-masing di dalam surga:
Perlu diketahui bahwa keadaan laki-laki di dunia, juga sama dengan keadaan wanita di dunia: Di antara mereka ada yang meninggal sebelum menikah, di antara mereka ada yang mentalak istrinya kemudian meninggal dan belum sempat menikah lagi, dan di antara mereka ada yang istrinya tidak mengikutinya masuk ke dalam surga. Maka, wanita pada keadaan pertama, kedua, dan ketiga, Allah -‘Azza wa Jalla- akan menikahkannya dengan laki-laki dari anak Adam yang juga masuk ke dalam surga tanpa mempunyai istri karena tiga keadaan tadi. Yakni laki-laki yang meninggal sebelum menikah, laki-laki yang berpisah dengan istrinya lalu meninggal sebelum menikah lagi, dan laki-laki yang masuk surga tapi istrinya tidak masuk surga.
Ini berdasarkan keumuman sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- dalam hadits riwayat Muslim no. 2834 dari sahabat Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-:
مَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبٌ
“Tidak ada seorangpun bujangan dalam surga”.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah- berkata dalam Al-Fatawa jilid 2 no. 177, “Jawabannya terambil dari keumuman firman Allah -Ta’ala-:
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ. نُزُلاً مِنْ غَفُوْرٍ رَحِيْمٍ
“Di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta. Turun dari Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 31)
Dan juga dari firman Allah -Ta’ala-:
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya.” (Az-Zukhruf: 71)
Seorang wanita, jika dia termasuk ke dalam penghuni surga akan tetapi dia belum menikah (di dunia) atau suaminya tidak termasuk ke dalam penghuhi surga, ketika dia masuk ke dalam surga maka di sana ada laki-laki penghuni surga yang belum menikah (di dunia). Mereka -maksud saya adalah laki-laki yang belum menikah (di dunia)-, mereka mempunyai istri-istri dari kalangan bidadari dan mereka juga mempunyai istri-istri dari kalangan wanita dunia jika mereka mau. Demikian pula yang kita katakan perihal wanita jika mereka (masuk ke surga) dalam keadaan tidak bersuami atau dia sudah bersuami di dunia akan tetapi suaminya tidak masuk ke dalam surga. Dia (wanita tersebut), jika dia ingin menikah, maka pasti dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan, berdasarkan keumuman ayat-ayat di atas”.
Dan beliau juga berkata pada no. 178, “Jika dia (wanita tersebut) belum menikah ketika di dunia, maka Allah -Ta’ala- akan menikahkannya dengan (laki-laki) yang dia senangi di surga. Maka, kenikmatan di surga, tidaklah terbatas kepada kaum lelaki, tapi bersifat umum untuk kaum lelaki dan wanita. Dan di antara kenikmatan-kenikmatan tersebut adalah pernikahan”.
Adapun wanita pada keadaan keempat dan kelima, maka dia akan menjadi istri dari suaminya di dunia.
Adapun wanita yang menikah lagi setelah suaminya pertamanya meninggal, maka ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama -seperti Syaikh Ibnu ‘Ustaimin- berpendapat bahwa wanita tersebut akan dibiarkan memilih suami mana yang dia inginkan.
Ini merupakan pendapat yang cukup kuat, seandainya tidak ada nash tegas dari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- yang menyatakan bahwa seorang wanita itu milik suaminya yang paling terakhir. Beliau -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
اَلْمَرْأَةُ لِآخِرِ أَزْوَاجِهَا
“Wanita itu milik suaminya yang paling terakhir”. (HR. Abu Asy-Syaikh dalam At-Tarikh hal. 270 dari sahabat Abu Darda` dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah: 3/275/1281)
Dan juga berdasarkan ucapan Hudzaifah -radhiyallahu ‘anhu- kepada istri beliau:
إِنْ شِئْتِ أَنْ تَكُوْنِي زَوْجَتِي فِي الْجَنَّةِ فَلاَ تُزَوِّجِي بَعْدِي. فَإِنَّ الْمَرْأَةَ فِي الْجَنَّةِ لِآخِرِ أَزْوَاجِهَا فِي الدُّنْيَا. فَلِذَلِكَ حَرَّمَ اللهُ عَلَى أَزْوَاجِ النَّبِيِّ أَنْ يَنْكِحْنَ بَعْدَهُ لِأَنَّهُنَّ أَزْوَاجُهُ فِي الْجَنَّةِ
“Jika kamu mau menjadi istriku di surga, maka janganlah kamu menikah lagi sepeninggalku, karena wanita di surga milik suaminya yang paling terakhir di dunia. Karenanya, Allah mengharamkan para istri Nabi untuk menikah lagi sepeninggal beliau karena mereka adalah istri-istri beliau di surga”. (HR. Al-Baihaqi: 7/69/13199 )
Faidah:
Dalam sholat jenazah, kita mendo’akan kepada mayit wanita:
وَأَبْدِلْهَا زَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا
“Dan gantilah untuknya suami yang lebih baik dari suaminya (di dunia)”.
Masalahnya, bagaimana jika wanita tersebut meninggal dalam keadaan belum menikah. Atau kalau dia telah menikah, maka bagaimana mungkin kita mendo’akannya untuk digantikan suami sementara suaminya di dunia, itu juga yang akan menjadi suaminya di surga?
Jawabannya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah-. Beliau menyatakan, “Kalau wanita itu belum menikah, maka yang diinginkan adalah (suami) yang lebih baik daripada suami yang ditakdirkan untuknya seandainya dia hidup (dan menikah). Adapun kalau wanita tersebut sudah menikah, maka yang diinginkan dengan “suami yang lebih baik dari suaminya” adalah lebih baik dalam hal sifat-sifatnya di dunia (2). Hal ini karena penggantian sesuatu kadang berupa pergantian dzat, sebagaimana misalnya saya menukar kambing dengan keledai. Dan terkadang berupa pergantian sifat-sifat, sebagaimana kalau misalnya saya mengatakan, “Semoga Allah mengganti kekafiran orang ini dengan keimanan”, dan sebagaimana dalam firman Allah -Ta’ala-:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.” (Ibrahim: 48)
Bumi (yang kedua) itu juga bumi (yang pertama) akan tetapi yang sudah diratakan, demikian pula langit (yang kedua) itu juga langit (yang pertama) akan tetapi langit yang sudah pecah”. Jawaban beliau dinukil dari risalah Ahwalun Nisa` fil Jannah karya Sulaiman bin Sholih Al-Khurosy.
___________
(1) Karenanya sebelum berpikir masalah ini, pikirkan dulu bagaimana caranya masuk surga.
(2) Maksudnya, suaminya sama tapi sifatnya menjadi lebih baik dibandingkan ketika di dunia.
Incoming search terms:
- jodoh di akhirat menurut islam
- jodoh setelah mati
- pasangan orang belum menikah ketika masuk surga
- apakah pasangan kita di dunia sama dengan di akhirat
- benarkah suami kita adalah jodoh surga kita
This entry was posted on Monday, November 30th, 2009 at 6:32 am and is filed under Muslimah, Tahukah Anda?. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
November 30th, 2009 at 7:18 am
Aslm wr wb.
Ijin share.
December 1st, 2009 at 12:38 am
ijin share yah. syukron. jazakillaah khoir
December 3rd, 2009 at 5:00 am
Bismillah,
ustadz izin Share ya … jazakallah
December 5th, 2009 at 2:28 am
Assalamu’alakum, pa Ustad
mohon izin share ya… jazakallaah khoir
December 15th, 2009 at 4:33 am
assalamu’alaikum
ustadz izin share yah..
December 27th, 2009 at 1:15 am
[…] sumber : http://al-atsariyyah.com […]
January 1st, 2010 at 2:48 am
assalamu’alaikum
ustadz, izin copy artikel di atas buat arsip artikel di blog ana .
Jazakallohu khoyron…
January 1st, 2010 at 10:42 am
Sudah ana link-an. Blog ana lebih banyak copy dari blog lain, karena keterbatasan ilmu ana.
Jazakallohu khoyron.
February 5th, 2010 at 2:53 am
Assalamu’alakum.. pa Ustad..
Mohon izin share ya.. Syukron..Jazakallaah khoir..
February 23rd, 2010 at 7:46 am
assalamu’alaikum..
ijin copas.. buat arsip di blog..
jazakalloh khoir..
May 2nd, 2010 at 4:03 am
Assalamu alaikum…
Mohon ijin share ya ustadz..
May 3rd, 2010 at 7:06 am
izin share ya Akhi..syukron
May 8th, 2010 at 10:09 pm
Assalamu’alaikum.
Izin copy paste dan share ustadz. Syukran..
May 8th, 2010 at 11:03 pm
Assalamu alaikum…
Mohon ijin share ya ustadz..,
Bagus-bagus catatannya…..
ijin copas dulu
yakk…..
May 30th, 2010 at 6:56 pm
Assalamu’alaykum warohmatullah wabarokatuhu…
Ijin share rubik yang ada pada website ini
June 24th, 2010 at 5:06 am
Aslm wr wb.
Ijin share.
July 13th, 2010 at 12:28 pm
Aslm wr wb.
Pak ustad. Saya ingin menanyakan bagaimanakah kehidupan kita di surga, apakah kita akan ingat kehidupan di dunia atau kita akan lupa sama sekali siapa kita, dan apabila ana hidup bersama lagi bersama istri di surga apakah kita akan mengingatnya sebagaimana di dunia.
kalau bisa dibuatkan artikel supaya saya bisa menyimpannya di file word.
Terima kasih Bpk Ustad.
August 19th, 2010 at 6:43 am
bismillaah mohon izin copy jazakallahkhairo
September 25th, 2010 at 1:20 pm
[…] http://al-atsariyyah.com/?p=1390 […]
October 6th, 2010 at 4:40 am
Ass.wr.wb.perkawinan saya sdh 11 thn dikarunai 2 putra usia 10th dan 4 th, setelah melahirkan anak ke2 sampai sekarang saya tidak pernah bersetubuh dgn suami. suami sangat dingin dan kasar thdp saya, sejak dulu karakter suami temprament tapi msh menunjukan perhatiannya tidak seperti sekarang.pernah saya tanyakan thdp suami penyebabnya tidak mau berhubungan intim dgn saya?dia hanya bilang tidak tahu dan prinsip dia yang penting dia bertanggung jawab dlm bntk materi.suami sangat susah diajak berkomunikasi dalam arti apa yang sudah prinsip dia seperti itu susah untuk dirubah.banyak kejanggalan diantaranya saya pernah diteror oleh seorang wanita sebagai teman wanita suami, pernah ada cairan sperma di celana dalam suami,handphone sering di silent apabila dirumah,tidak terbuka dalam hal pendapatan suami,sering melakukan kekerasan dalam bentuk perkataan yang menyakitkan.kasus saya ini sdh dibicarakan di keluarga suami dan keluarga saya tapi tdk ada jln keluarnya suami tetap tdk berubah.dalam catatan ini selama ini pribadi saya suka merawat tubuh dan berpenampilan menarik.sekarang saya sdh tdk ingin mempertahankan perkawinan seperti ini. mohon minta pendapat pak ustadz.terimakasih banyak sebelumnya.walaikum salam wr.wb
January 3rd, 2011 at 4:09 am
Assalamu’alaikum warahmatullah
Saya ingin tanya ustadz, kita tahu bahwa disurga itu banyak tingkatannya lalu bagaimanakah seandainya amalan salah satunya dari pasangan suami istri tersebut lebih baik dari yang lainnya, misalnya si istri masuk surga yang tingkatannya dibawah dari suaminya atau sebaliknya. Apakah mereka akan tetap bersama ??
February 4th, 2011 at 8:27 am
Bismillah. Ustadz -hafidzokalloh-, apakah suami istri yg bertauhid insyaAlloh, tapi masih suka bermaksiat atau melakukan dosa-dosa kecil, apakah bisa bersama-sama di jannah?
April 17th, 2011 at 12:45 pm
ustadz apa benar orang beragama islam tapi banyak dosa, maka dia masuk neraka dulu untuk dibersihkan setelah dosa2nya dibalas didalam neraka maka akan diangkat ke surga?
October 2nd, 2011 at 11:35 am
afwan ust. ane mau tnya ,,,
bagaimana jika kelak d surga sang istri masuk surga dluan dan suami masih d neraka untuk d bersihkan dosa nya ,,,apakah sang istri akan menungu suaminya ataukah ia akan d kawinkan dengan penghuni surga yang laen ? syukron
November 23rd, 2011 at 10:49 am
Assalamu’alaikum.
Izin copy paste dan share ustadz.
terimakasih
November 29th, 2011 at 1:58 pm
Assalamu’alaikum..
ustadz…bagaimana klau seorang istri selama berumah tangga sering disakiti suaminya, apakah kelak diakhirat dia akan bersama dengan suaminnya?
February 2nd, 2012 at 2:53 pm
Assalamualaikum Ustad
Mohon ijin Share ya
Jazakumullahu
May 14th, 2012 at 9:18 pm
Assalaamu’alaikum…
Izin share ya… Ustadz.
May 22nd, 2012 at 4:38 am
assalamu alaikum
ijin share uztad
June 5th, 2012 at 4:38 am
assalamualaikum
ijin share
July 2nd, 2012 at 12:12 pm
izin shared Ustadz, Jazakallohu khoiron
July 2nd, 2012 at 12:28 pm
[…] http://al-atsariyyah.com/siapakah-suamimu-di-surga.html Share this:Like this:LikeBe the first to like this. « Meriwayatkan Hadits tatkala […]
July 3rd, 2012 at 1:02 pm
Assalamu’alaikum…
Ust. yg di Rahmati Alloh saya ijin utk Share
Terima kasih…
Wassalamu’alaikum…Wr…wb..
August 6th, 2012 at 11:50 am
assalamu’alaikum wr.wb..pak ustad,dulu waktu mau nikah suami ngaku bujangan tapi ternyata sudah duda 2x.setelah nikah suami nikah siri 3x tanpa sepengetahuan saya.di tiap pernikahannya menghasilkan anak.Pak ustad, istri yang manakah yang akan mendampingi suami diakhirat nanti.dan bagaimana hukumnya nikah siri dan anak hasil dari nikah siri..terima kasih..wassalam’alaikum..wr..wb
August 24th, 2012 at 6:50 pm
assalamu’alaikum,akhi ijin share dari smua artikel jg ilmu agama yg.lain.buat ana sebarkan baik difb ataupun diblogs,syukran sblm dan sesudahnya…salam santun….
October 9th, 2012 at 3:46 pm
Bismillah
Ijin shareñ
Jazakallahu khoir
November 6th, 2012 at 9:47 am
Assalamualaikum ustadz, saya baru menikah lewat perjodohan tapi saya ikhlas, yang saya tanyakan siapa suami saya d akhirat kelak ? karena dulu saya n seorang ikhwan pernah saling menyayangi karna Allah namun kita tidak berjodoh- dia menikah dg. perempuan lain dan sy. berjodoh dg. suami saya ini, dan dlm segi agama ikhwan tsb. lebih baik dari suami. ju2r ustadz saya masih sayang sama dia dan sebelum saya menikah saya pernah berdoa agar dia menjadi suami saya d surga walaupun dia sudah menikah saat itu. trimakash sebelmny atas jawabnnya ustadz