Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
December 24th 2009 by Arvan |
Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
1. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
اَلْإِقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ
“Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-ungguh dalam melaksanakan bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi)
dan beliau juga berkata:
اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Ittiba’lah kalian dan jangan kalian berbuat bid’ah karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”. (Riwayat Ad-Darimi no. 211 dan dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam ta’liq beliau terhadap Kitabul Ilmi karya Ibnul Qoyyim)
2. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
“Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah)
3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:
فَإِيَّاكُمْ وَمَا يُبْتَدَعُ, فَإِنَّ مَا ابْتُدِعَ ضَلاَلَةٌ
“Maka waspadalah kalian dari sesuatu yang diada-adakan, karena sesungguhnya apa-apa yang diada-adakan adalah kesesatan”. (Riwayat Abu Daud no. 4611)
4. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma pernah berkata kepada Utsman bin Hadhir:
عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِسْتِقَامَةِ, وَاتَّبِعْ وَلاَ تَبْتَدِعْ
“Wajib atasmu untuk bertaqwa kepada Allah dan beristiqomah, ittiba’lah dan jangan berbuat bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi no. 141)
5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
مَنِ اسْتَحْسَنَ فَقَدْ شَرَعَ
“Barang siapa yang menganggap baik (suatu bid’ah) maka berarti dia telah membuat syari’at”.
6. Imam Ahmad rahimahullah berkata dalam kitab beliau Ushulus Sunnah:
أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وعلى آله وسلم وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa yang para shahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berada di atasnya, meneladani mereka serta meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.
7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi rahimahullah berkata:
مَا أَحْدَثَ أًحَدٌ فِي الْعِلْمِ شَيْئًا إِلاَّ سُئِلَ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, فَإِنْ وَافَقَ السُّنَّةَ سَلِمَ وَإِلاَّ فَلاَ
“Tidaklah seseorang memunculkan suatu ilmu (yang baru) sedikitpun kecuali dia akan ditanya tentangnya pada hari Kiamat ; bila ilmunya sesuai dengan sunnah maka dia akan selamat dan bila tidak maka tidak”. (Lihat Fathul Bari: 13/290)
8. Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:
أَمَّا بَعْدُ, أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِقْتِصَادْ فِي أَمْرِهِ, وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ, وَتَرْكِ مَا أَحْدَثَ الْمُحْدِثُوْنَ بَعْدَ مَا جَرَتْ بِهِ سُنَّتُهُ
“Amma ba’du, saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan bersikap sederhana dalam setiap perkaraNya, ikutilah sunnah NabiNya Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam dan tinggalkanlah apa-apa yang dimunculkan oleh orang-orang yang mengada-adakan setelah tetapnya sunnah beliau Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam”. (Riwayat Abu Daud)
9. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:
مَنْ أَمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ, وَمَنْ أَمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْبِدْعَةِ
“Barang siapa yang menguasakan sunnah atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan hikmah, dan barang siapa yang menguasakan hawa nafsu atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan bid’ah”. (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 10/244)
Incoming search terms:
- bidah
- ulama salaf
- perkataan ulama
This entry was posted on Thursday, December 24th, 2009 at 9:36 am and is filed under Fatawa, Manhaj. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
January 26th, 2010 at 11:43 pm
Berbagai upaya yg dilakukan oleh mereka mereka yg tidak ingin dengan kebangkitan islam, salah satunya dengan melakukan distorsi pamahaman tentang ajaran islam ; pemisahan agama dengan kehidupan. Dan ini malah marak dan banyak disenangi oleh umat islam sendiri terutama para pengemban dakwah. mereka kemudian hanya memahami islam itu hanya sebatas ibadah ritual saja. ini sungguh konyol, islam yg sebenarnya bukan seperti itu.
February 2nd, 2010 at 12:18 pm
terimah kasih atas sarannya, namun sangat rancu ketika ketika masalah ilmiah namun kemudian anda menyarankan saya untuk mengkaji secara normatif. Karena pada kenyataannya hari ini umat islam hanya menempatkan ajaran islam pada ruang yang sempit yaitu spiritual sementara pada saat yang sama menelantarkan ajaran islam yang lainnya.
Mungkin ketika seorang muslim merasa dia adalah seorang dai, kemudian disetiap pandangannya tentang sesuatu harus punya dasar dalam ilmu nahwu dan sharaf, ilmu musthalah, ushul fiqhi. memang benar juga, tapi akan lebih benar ketika dia juga memperhatikan pendekatan faktual. Sehingga masalah ini sederhana saja. Yang perlu diketahui bahwa statisnya perkembangan Islam sekarang karena masih banyak umat islam yang demikian, sehingga malah keadaan islam sekarang itu makin terpuruk.
February 7th, 2010 at 12:45 pm
assalamualaikum..apa yang berlaku kemunduran dan ramai yang meninggalkan agama islam ialah kerana bannyak perkara-perkara bidaah yang merumitkan dan mengongkok perkembangan minda…amat jelas sekali mereka yang bersungguh2 jihad melawan orang2 kafir pada masa kini ialah mereka yang menegakkan sunnah seperti mana di malaysia..mereka yang lantang menegak kebenaran ialah ulama yang berfahaman salaf dan yang berfahaman bidaah terperok dalam pondak-pondok mereka.
April 28th, 2011 at 5:38 am
sunnah itu .. apa yang diperbuat/diucapkan/ diperkenankan Nabi sholallahu laihi wasalam, bid’ah itu .. apa yang mirip dgn syariat Nabi sholallahu laihi wasalam, namun tak pernah diperbuat/diucapkan/ diperkenankan Nabi. sungguh berat bagi orang islam biasa (awam) tuk membedakan.